BSIP Jabar Dampingi Kunjungan Lapang Biro Perencanaan dalam Rangka Monev Kegiatan ICARE Jawa Barat
Garut - Sebagai salah satu dari 9 lokasi pelaksana program ICARE (Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment), tim ICARE BSIP Jabar mendapatkan pendampingan kunjungan lapang dari Biro Perencanaan Kementan, Kamis (19/10/23).
Bertempat di Kebun Edukasi Eptilu, pendampingan ini bertujuan memonitor perkembangan korporasi petani di program ICARE Jabar. Melalui pendampingan ini, Kepala BSIP Jabar Dr. Rustan Massinai menjelaskan program ICARE Jabar berfokus pada integrasi kawasan pertanian komoditas kentang dan domba Garut. "Kita menginisiasi PROKSETA (Produksi Kentang Sepanjang Tahun) dan 23 DOLAR (2 Tahun 3 Kali Domba Lahir Kembar)".
Kepala BSIP Jabar juga memperkenalkan Rizal Fahreza, Ketua Koperasi EPTILU yang akan berkolaborasi dengan program ICARE Jabar. Koperasi EPTILU dinilai memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan yang dilaksanakan dimana poin dalam program ICARE adalah kolaborasi rantai nilai yang inklusif.
Penunjukkan Koperasi EPTILU sebagai lembaga pengusul matching grant dalam program ICARE juga tidak terlepas dari dukungan dan rekomendasi Kepala Dinas Pertanian Kab. Garut, Beni Yoga Gunasantika. Menurutnya, Koperasi Eptilu merupakan salah satu koperasi yang sudah menerapkan agribisnis dari hulu ke hilir. Hal ini sangat penting karena salah satu tantangan pertanian di Kab. Garut yakni bagaimana dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing. "Kita ubah dari tanam-petik-jual menjadi tanam-petik-olah-jual. Ini bisa kita wujudkan dengan kerja keras dan sinergi dari semua pihak".
Pentingnya penerapan agribisnis yang sesuai aturan dalam korporasi petani juga ditekankan oleh Muhammad Ihsan, Tim Biro Perencanaan Kementan. Biroren akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi di program ICARE untuk mendampingi dan mengawal bagaimana koperasi yang sudah terbentuk bisa terus tumbuh maju.
Ia juga menyampaikan 5 komponen penting dalam pengembangan korporasi petani yaitu petani/peternak, kelembagaan, usaha, manajemen, dan bisnis. SDM dinilai sangat penting dalam keberlangsungan koperasi, "Pengurus harus bisa merangkul seluruh anggota koperasi, jadi antara pengurus dan anggota sama-sama berupaya membangun koperasinya".
Acara dilanjutkan dengan pemaparan progress korporasi petani ICARE Jabar oleh Pelaksana Harian, Yayan Rismayanti, dan pemaparan profil Koperasi EPTILU Membangun Indonesia oleh Ketua Pengurus, Rizal Fahreza. Pada sesi diskusi dibahas perlunya penyusunan business plan dan action plan, pentingnya memaknai visi misi koperasi, bagaimana meningkatkan ekonomi petani, perbaikan sistem agribisnis, serta peningkatan nilai tambah dari olahan kentang dan domba.
Usai diskusi, Tim Biroren bersama Tim ICARE Jabar didampingi Tim Koperasi Eptilu serta Distan Kab. Garut meninjau lokasi kentang dan domba di Kecamatan Cigedug. Sesampainya di lokasi, seluruh tim langsung berdiskusi dengan petani dan peternak pelaksana Program ICARE. Dari hasil diskusi diketahui bahwa Bapak Ajang selaku petani yang bergabung di Koperasi Eptilu tengah menerapkan sistem pola tanam mendukung Produksi Kentang Sepanjang Tahun. Selain itu, salah satu peternak di Cigedug telah menghasilkan domba lahir kembar 5 selama 3 kali berturut-turut.